Kamis, 13 November 2008

PINOPHYTA

PINOPHYTA

Karakteristik Divisi Pinophyta
Tumbuhan yang termasuk dalam divisi Pinophyta terdiri atas tumbuhan-tumbuhan berkayu dengan berbagai habitus. Habitus tumbuhan ini antara lain, yaitu semak, perdu atau pohon. Batang tegak lurus dan bercabang-cabang. Umumnya berkayu, berasal dari berkas-berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka. Pada bagian xylem tidak terdapat pembuluh-pembuluh kayu, melainkan hanya trakeid saja dan di dalam bagian floem tidak terdapat sel-sel pengiring. Umumnya mempunyai buluh resin, kecuali Gnetum gnemon yang batangnya mempunyai floeoterma dan bagian kayunya terdapat buluh-buluh kayu.
Daun mempunyai bentuk yang bermacam-macam , kaku dan selalu hijau. Jarang berdaun lebar dan jarang berdaun majemuk. Sistem pertulangan tidak banyak ragamnya. Bunga dalam pengertian sehari-hari belum ada. Hiasan bunga tidak ada atau tereduksi. Sporofil terpisah-pisah membentuk strobilus jantan dan betina. Makrosporofil (daun buah) dengan bakal biji (macrosporangium) tampak menempel padanya. Makro dan mikrosporofil terpisah
Bakal biji hanya mempunyai satu integumen terbuka, sehingga langsung didatangi oleh serbuk sari yang dibawa olah angin. Biji tidak diselubungi oleh daun buah (karpel) sehingga dikatakan sebagai berbiji terbuka. Tumbuh terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai diantra daun-daun. Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Penyerbukannya hampir selalu dengan cara anemogami (bantuan angin).

























Siklus hidup Pinophyta


Klasifikasi Pinophyta
Pinophyta atau Gymnospermae merupakan suatu kelompok tumbuhan yang sudah ada sejak palaezoicum. Kelompok-kelompok yang lebih kecil daripada Pinophyta berkembang pada akhir Palaezoicum dan awal Mesozoicum kemudian menyusut pada akhir Mesozoicum seiring dengan punahnya dinosaurus. Pada Kenozoicum hanya tinggal empat kelas dengan adanya penambahan kelompok Gnetopsida. Di daerah tropis hanya ditemukan tiga kelas yaitu Cycadopsida, Coniferopsida dan Gnetopsida. Kelas Ginkgopsida hanya ditemukan di daerah subtropics seperti Jepang, Cina dan Amerika Utara.


1. Cycadopsida
Kelompok tumbuhan ini mulai muncul menjelang akhir zaman Palaeozoikum. Habitus menyerupai palma, batang berkayu, tidak atau sedikit sekali bercabang, teras besar, empulur korteks tebal dan mengandung saluran resin. Ukuran daun besar tersusun dalam roset batang, majemuk, daun berbagi menyirip atau menyirip, daun muda tergulung seperti daun paku.
Sporofil tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus selalu Terminal, tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada pangkalnya. Biji terdapat pada megasporofil bergabung dalam strobilus (sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji) kecuali pada Cycas megasporofil tersusun spiral pada batang begitu juga pada mikrosporofil tersusun dalam strobilus jantan. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil. Mempunyai dua ovulum.
Kelas ini hanya terdiri dari 1 Ordo Cycadales dengan 1 famili Cycadaceae. Spesies yang termasuk kelompok Cycadopsida Cycas rumpii, Zamia, Dioon edule.

Cycas rumpii merupakan tumbuhan yang termasuk dalam kelas Cycadopsida.







2. Coniferopsida
Kelas Coniferopsida terdiri dari empat Ordo yaitu Taxales, Araucarales, Podocarpales dan Pinales. Daun tumbuhan ini berbentuk jarum. Kebanyakan anggota kelas ini jarang menggugurkan daunnya sehinga dikenal dengan “evergreen plant”.

v Ordo Taxales
Ordo ini terdiri atas pohon atau semak. Duduk daunnya tersebar, berbentuk lanset. Strobilus berumah dua, yang jantan terpisah berada di ketiak daun dengan mikrosporofil berbentuk sisik masing-masing dengan 2-8 kantong sari. Bakal biji berpasangan di atas sisik biji atau pada terminal. Setelah persarian sisik-sisik tidak berkayu dan membesar sehingga tidak membentuk suatu kerucut. Sebagian Biji diselubungi oleh salut biji (arillus).
Ordo ini terdiri dari tiga genus yaitu Taxus, Torreya dan Austrotaxus.

v Ordo Podocarpales
Habitusnya perdu dan pohon dengan daun berbentuk sisik, jarum, garis, atau lanset dan kadang-kadang juga berbentuk bulat telur. Tumbuahn ini berumah dua, strobilus terletak di aksilar. Strobilus jantan banyak mikrosporofil yang tersusun spiral, setiap mikrosporofil membawa sepasang mikrosporangia, mikrospora bersayap. Strobilus betina membawa ovul yang diliputi oleh lapisan sekulen (epimatum) yang homolog. Embrio dengan dua kotiledon.








Podocarpus imbricata








v Ordo Pinales
Tumbuhan berkayu, daun berbentuk jarum, duduknya tersebar pada sirung panjang atau pada sirung panjang terdapat daun-daun yang berdaging sedang pada sirung pendek terdapat daun-daun berbentuk jarum. Tumbuhan ini berumah satu (monoecous). Strobilus jantan membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral. Setiap mikrosporofil dengan 2 mikrosporongia, mikrospora bersayap. Strobilus betina membawa sejumlah sisik ovula yang tersusun spiral yang tumbuh pada ketiak sisik braktea. Setiap sisik ovul membawa 2 ovula pada permukaan atasnya. Strobilus betina yang masak tumbuh menjadi konus (runjung) yang menjadi keras.


v Ordo Cupressales
Habitus tumbuhan ini meliputi semak, perdu atau pohon, mengandung resin. Daun berbentuk sisik atau jarum , letaknya berhadapan. Tumbuhan ini berumah satu. Strobilus jantan berukuran kecil, umumnya terminal pada cabang yag pendek, membawa 2-24 mikrosporofil yang tersusun bersilangan atau dalam lingkaran. Terdapat braktea untuk setiap strobilus. Mikrosporofil melebar membentuk sisik yang besar membawa 2-7 mikrosporofil di sisi bawahnya. Strobilus betina kecil terminal pada cabang yang pendek, membawa sejumlah sisik-sisik yang tersusun bersilangan. Sisik tersebut (makrosporofil) persatuan sisik ovul dan braktea yang membawa 1-20 ovula. Strobilus betina masak menjadi keras. Strobilus jantan tunggal dan strobilus betina majemuk. Biji tidak bersayap atau dengan 2-3 sayap. Embrio umumnya mempunyai 2 kotiledon.

Cupressus funebris merupakan contoh species dari ordo Cupressales.








3. Gnetopsida
Habitusnya pohon yang lurus, banyak cabang (tetapi cabang-cabang itu seringkali tidak bersambungan dengan bagian kayu batang, hingga mudah lepas). Daun tunggal, duduknya berhadapan. Batang mempunyai cambium, fleoterma, dan buluh-buluh kayu, tanpa saluran resin. Tumbuhan ini berumah dua (dioecus). Bunga majemuk, bercang diaksial (anak paung menggarpu), keluar dari ketiak daun (aksilaris). Ujung bunga majemuk, berkarang dalam ketiak 2 daun pelindung yang berlekatan.
Bunga jantan dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dan pada perpanjangan sumbu bunga yang berbentuk benang terdapat 1-2 kantung sari. Bunga betina, tenda bunga berbentuk pembuluh dengan satu bakal biji yang mengandung dua integumen. Suku ini hanya terdiri atas satu marga yaitu Gnetum, dan yang terkenal adalah Gnetum gnemon (melinjo).










Gnetum gnemon









4. Ginkgopsida
Habitusnya pohon, terdapat saluran resin. Daun tersebar, bentuknya seperti kipas, sering bercangap dua, urat daun dikhotom. Tumbuhan berumah dua, strobilus jantan keluar dari ketiak daun, tanpa braktea, membawa banyak sporofil, setiap mikrosporofil membawa 2 mikrosporangia, ovula banyak pada batang pendek terdiri dari pasangan-[asangan yang bertangkai( satu dari setiap pasangan gugur), setiap ovul dengan semacam kerah pada dasarnya (sisa megasporofil). Biji serupa dengan integument luar berdaging dan integument dalam keras.
Famili Ginkgoaceae yang masih ada yaitu Ginkgo biloba. Berasal dari Cina, sekarang banyak ditanam di darah subtropics seperti Jepang, Eropa dan Amerika. Ginkgo biloba digunakan sebagai obat menjaga keperkasan otak manusia. Sari daun Ginkgo mengandung zat ginkgolig dan bilobalid (sejenis flavonglikosida)yang mampu menghambat pembentukan PAF (platelet activating factor).


Ginkgo biloba termasuk dalam
kelas Ginkgopsida

Tidak ada komentar: